“Masya Allah..., pak Haji. Alhamdulillah kita ketemu lagi di sini. Sebentar rumah bapak di area sini?” Tanya lelaki itu seolah sudah akrab dengan pak Iman.
Sapaan pak Haji yang diucapkan serta pelukan dan kalimat-kalimat keakraban yang seolah-olah telah kenal lama, membuat pak Iman semakin bingung.
“Maaf, pak! Bapak ini siapa ya? Sepertinya bapak salah orang” Ucap pak Iman limbung.
“Ah... masa pak Haji lupa, ini saya pak Haji Rohman, yang dulu waktu di Ka’bah kita bareng, sholat di masjid waktu ibadah haji kita bareng” Ucapnya gamblang.
“Masya Allah... maaf, pak! Bapak beneran salah orang, saya belum pernah berangkat haji!”
“Ah... tak mungkin saya salah orang, pak! Bapak ini, pak haji Iman kan!”
“Iyah benar, Bapak tahu nama saya dari mana?”
“Lah... tadi kan saya bilang, kita haji bareng, pak! Ketemu di sana”
“Oh iya, pak saya ingat pernah janji ke bapak untuk mengirim foto-foto kita waktu disana, tadinya mau saya kirim, Cuma kebetulan alamat pak Iman yang dulu pernah diberikan ke saya, hilang pak”lanjutnya
Pak Iman sendiri masih kebingungan.
“Gini saja, Pak! Aku ajak bapa ke rumah saya dulu sebentar, nanti pulangnya saya antar!”
Karena penasaran, pak Iman pun mengikuti ucapan pak Rohman, tadi.
Sesampainya di rumah pak Rohman, pak Iman terkejut melihat foto-foto dirinya yang tengah menunaikan ibadah haji.
Pak Iman pun pulang dengan membawa foto-foto dirinya, setelah memperlihatkan ke istri dan anaknya, seisi rumah merasa haru dan bercampur bingung.
Akhirnya, pak Iman mendatangi seorang alim ulama. Menurut beliau, bisa jadi itu malaikat yang diserupakan oleh Allah Subhanahuwata’ala untuk menunaikan haji mengganti keberangkatan pak Iman karena menolong tetangganya yang sedang sakit.
Kisah ini penulis dengar ketika mengikuti pengajian subuh di mushola Baitul Ma’arif pada pertengahan bulan Desember 2008.
Indramayu, 16 Desember 2017
Sumber ; Pengalaman pribadi penulis.
0 comments:
Post a Comment