Tuesday, December 5, 2017

THE NIKE PRO HIJAB: Desain NIKE untuk HIJABER


Beberapa tahun lalu, berlangsung diskusi di markas Nike di Beaverton, Oregon, Amerika Serikat, dengan atlet papan atas. Diantara atlit itu ada Amna Al Haddad, atlit angkat berat dari Uni Emirat Arab.

Amna mengeluh, pakaian yang dipakainya terkadang kurang luwes dan mengganggu fokus.

Tim desain Nike menggabungkan informasi dari Amna ini dengan inovasi Nike yang sudah ada untuk menciptakan jilbab prototip awal, yang mereka ujipakaikan ke atlit angkat berat dan berbagai atlet hijaber lainnya untuk menguji ketahanan bahan.

Atlit hijaber memberikan masukan agar bahan yang digunakan ringan dan lembut.
Setelah semua usulan ditampung, tim Nike Pro (yang bertanggung jawab untuk menciptakan lapisan dasar atlet) melakukan evaluasi bagaimana cara membuat jilbab kinerja mirip dengan produk Nike Pro lainnya: tidak mencolok, hampir seperti kulit kedua. Lebih banyak prototip dibuat dengan tujuan ini dalam pikiran.

Bahan baru ini ditespakaikan oleh atlit elit Nike, seperti the groundbreaking Emirati figure skater Zahra Lari and Nike+ Run Club Coach Manal Rostom.

Setiap hari, atlit dari timur tengah termasuk pelari, pesepeda, juga memakain hijab. Nike mengumpulkan umpan balik para atlet dan reaksi mereka terhadap estetika bahan tersebut.

Karena masing-masing negara memiliki gaya jilbab tersendiri, desain ideal perlu mengakomodasi varians. Merek juga meminta pendapat para advokat dan masyarakat lokal untuk memastikan disainnya memenuhi persyaratan budaya.

Desain pull-on terakhir dibuat dari jaring pengaman tunggal Nike Pro yang tahan lama. Kain Nike yang paling berpori, ringan, ditempatkan lubang pada titik strategis untuk breathability optimal namun tetap benar-benar buram, dengan sentuhan lembut. Jala juga melar, jadi bila dipadukan dengan ikatan elastis ini memungkinkan agar sesuai selera yang disesuaikan dengan kepala pemakainya dan aktivitas olahraganya.


Atlit Ice Skating, misalnya membutuhkan kecocokan yang lebih ketat untuk memutar-mutar. Bagian belakang jilbab juga memanjang untuk memastikan tidak tersembur.

Benang fluff digunakan di leher untuk menghilangkan gosokan dan iritasi yang bisa terjadi saat atlet berkeringat.


Atas permintaan para atlet, para desainer menempatkan merek Nike Swoosh tepat di atas telinga kiri untuk menyoroti puncak jilbab. Warna yang tersedia hitam, abu-abu besar dan obsidian, serupa dengan keinginan para atlet konsultasi untuk warna gelap netral.

Dengan menyediakan produk paling inovatif untuk atlet Muslim, seperti Nike Pro Hijab, Nike menjadi  pelopor sekaligus menginspirasi lebih banyak perempuan dan anak perempuan di wilayah yang masih menghadapi hambatan dan akses olahraga terbatas.


Sumber: Nike

0 comments:

Post a Comment