Tuesday, December 12, 2017

Dipolisikan Kasus Persekusi Ustad Abdul Somad, Arya Wedakarna EDIT Status "Provokasi" di Linimasanya


Arya Wekadarna, senator asal Bali yang terkenal vokal (provokatif tepatnya), diketahui berusaha menghilangkan jejak provokasinya yang dia tulis di linimasa facebooknya.

Adalah editor portal-islam.id melakukan penelusuran riwayat penyuntingan status provokatifnya, diduga setelah dia sadar apa yang dia tulis itu berdampak hukum.

Berikut kami kutipkan tulisan dari portal-islam.id

[PORTAL-ISLAM.ID] BALI - Dai asal Riau, Ustadz Abdul Somad yang melakukan Safari Dakwah di Bali akhir pekan kemarin 8-9 Desember 2017 mendapat penolakan dari sekelompok massa.

Bahkan massa menggeruduk ke Hotel Aston Denpasar Bali tempat menginap Ustadz Abdul Somad. Tidak hanya itu, massa sampai masuk ke dalam Hotel Aston dengan membawa senjata tajam.
Aksi persekusi ini akhirnya dilaporkan ke pihak berwajib. Yang sudah resmi laporan ke Polda Riau dan Bareskrim Polri.

Diantara yang dilaporkan adalah Arya Wedakarna anggota DPD RI dari Bali yang dinilai menjadi provokator terjadinya persekusi terhadap Ustadz Abdul Somad.

Provokasi penolakan Ustadz Abdul Somad dilakukan Arya Wedakarna (yang merupakan pendukung Ahok ini) melalui postingan status di akun facebooknya pada 1 Desember atau satu pekan sebelum kedatangan Ustadz Abdul Somad.

Saat itu Arya Wedakarna menyebut penolakan Ustad Abdul Somad beralasan Bali menolak oknum dengan agenda anti Pancasila, agenda Khilafah.

Dalam status yang ditulis bahkan Arya menyematkan hastag #tolakkhilafah #savepancasila #savejokowi #saveahok.

Berikut isi lengkap status fb Arya Wedakarna yang diposting pada 1 Desember 2017:
"Semeton Bali, kami menerima aspirasi dari masyarakat terkait dgn hal ini. Dan sudah viral dimedsos sejak beberapahari lalu. Semoga aparat keamanan, pecalang jagabaya desa adat sayaga dan FKUB dapat menindaklanjuti hal ini. Siapapun boleh datang ke Bali, Pulau Seribu Pura, bahkan Raja Arab Saudi saja tdk masalah datang ke Bali untuk berlibur asal tanpa agenda politik terselubung. Tapi tentu Bali menolak jika ada oknum siapapun yg datang ke Pulau Dewata dengan agenda anti Pancasila. Ngiring kawal NKRI dan Tolak Agenda Khilafah tersosialisasi di Bali. Terimakasih pada teman teman LSM dan Kelompok Hindu Bali yang sudah bersuara akan hal ini dan saatnya bersatu amankan Bali. Untuk aparat Polri, mohon diperiksa siapa penyelenggara ini program ini ? Dan apa motif panitia lokal di Bali untuk mengundang atau mau menerima sosok yg tdk disukai oleh umat Hindu sebagai mayoritas ? Apa ada skenario adu domba umat ? Selain itu dari agenda mereka ada terera ada kegiatan ditempat ibadah ditengah kompleks TNI di Jl Sudirman Denpasar, apakah program ini tdk masuk radar Jajaran TNI baik Kodam atau Korem ? Semoga segera diklarifikasi. PUNAPI niki semeton ? ( admin ) @jokowi @sekretariat.kabinet @kantorstafpresidenri @kemenko_pmk @divisihumaspolri @polhukamri @puspentni #tolakkhilafah #metangi #desaadat #jagabaya #metangi #savepancasila #dauhtukad #savejokowi #saveahok."

STATUS INI KEMUDIAN "DI EDIT" Oleh Arya Wedakarna pada 9 Desember.
Untuk menghilangkan jejak provokasi?

Mungkin Arya tidak tahu, bahwa status fb (kalau tidak dihapus) masih ada jejak "RIWAYAT SUNTINGAN (Riwayat Edit)".. sehingga masih bisa dibuka POSTINGAN AWAL SEBELUM DI EDIT.

Berikut POSTINGAN SETELAH DI EDIT;
"SHARET IT - Semeton Bali, kami menerima aspirasi dari masyarakat @rendraprism dan @sutyaalit terkait dgn hal ini. Dan sudah viral dimedsos sejak beberapahari lalu. Semoga aparat keamanan, pecalang jagabaya desa adat sayaga dan FKUB dapat menindaklanjuti hal ini mangde Bali Damai. 

Siapapun boleh datang ke Bali asal tetap komitmen dengan Pancasila. Ngiring kawal NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika. Mari jaga toleransi di Bali. Untuk aparat Polri dan TNI untuk membantu mengkomunikasikan hal ini. Kami meyakini bahwa umat Hindu di Bali tidak akan menolak kegiatan apapun karena Bali adalah bagian NKRI, dan semoga hal ini bisa diselesaikan dgn baik musyawarah mufakat. Kami yakin masalah bisa diselesaikan dgn adil. Semoga segera diklarifikasi oleh panitia dan pihak berwenang. Untuk umat yang berkeberatan, mohon tenang sambil menunggu klarifikasi. ( admin ) @jokowi @sekretariat.kabinet @kantorstafpresidenri @kemenko_pmk @divisihumaspolri @polhukamri @puspentni #metangi #desaadat #jagabaya #savepancasila #hindubali #balidamai #balishanti"

PERHATIKAN BEDANYA 2 STATUS, STATUS AWAL DAN STATUS SETELAH DI EDIT:
*Status awal sangat jelas kalimat-kalimat PROVOKASI dan TUDUHAN:
- Datang ke Pulau Dewata dengan agenda anti Pancasila
- Tolak Agenda Khilafah tersosialisasi di Bali.
- Sosok yg tdk disukai oleh umat Hindu sebagai mayoritas
- Skenario adu domba umat
- Minta pecalang jagabaya desa adat sayaga dan FKUB dapat menindaklanjuti hal ini
- LSM dan Kelompok Hindu Bali yang sudah bersuara akan hal ini dan saatnya bersatu amankan Bali
- Hastag #tolakkhilafah #savepancasila #savejokowi #saveahok.
*Status EDITAN:
- Kami meyakini bahwa umat Hindu di Bali tidak akan menolak kegiatan apapun karena Bali adalah bagian NKRI
- Semoga hal ini bisa diselesaikan dgn baik musyawarah mufakat
- Kami yakin masalah bisa diselesaikan dgn adil
- Untuk umat yang berkeberatan, mohon tenang sambil menunggu klarifikasi
- Tidak ada Hastag #tolakkhilafah #savejokowi #saveahok
INI LINK STATUS ARYA (BISA DICEK RIWAYAT PENYINTINGAN):
https://www.facebook.com/dr.aryawedakarna/posts/1573094946104320
KALO NANTINYA DIHAPUS, BERIKUT ADALAH SCREENSHOT yang dilakukan portal-islam.id pada pagi ini (1312/2017):


0 comments:

Post a Comment