Perekam (pria) menghampiri kerumunan itu, dan mendapatkan perempuan tadi sedang menyebarkan paham agama yang dianutnya, kepada anak sekolah yang berbeda agama dengannya. "Acaro apo ini? ha..? pemurtadan ni, ha..? ini yang bagikan ini siapo?" tanya pria dalam logat palembang.
Perempuan itu ditanya apa maksudnya mengajarkan keyakinan kepada anak-anak yang berbeda keyakinan dengannya. Si perempuan menjawab ini adalah buku tentang bahaya pacaran.
"Yo tapi jangan bawa-bawa agama kamu" tegas si pria. Perempuan itu mengelak, tapi bukti sudah jelas. Perempuan itu lantas berkemas dan menyebut tidak ada bagi-bagi brosur.
Perekam memastikan, perempuan tersebut sedang mempengaruhi anak sekolah, dengan menggunakan dalil-dalil agama yang berbeda dengan keyakinan anak-anak berjilbab itu.
Tampak pada video, dua orang perempuan separuh baya, yang aktif berbicara adalah perempuan berkacamata berbaju biru, sedangkan perempuan disebelahnya menunggu.
Video dibagikan di Forum P4WB di link https://www.facebook.com/groups/p4wajahbatam/permalink/898525666984183/.
Beberapa komentar berhasil kami temui.
Netizen Haruntarigan memberikan pendapatnya, "kayaknya saksi jahoba gan.sering dapat juga bukunya di bagi tapi ya masuk tong sampah aja".
Senada dengan Hutarigan, netizen Lisbeth Sianipar menyebut mereka ini sekte Jahoba (Saksi Jehuwa), "Ini sekte saksi jahoba (saksi jehuwa),,judul bukunya 'sadarlah'..". Tegas Lisbeth.
catatan:
Sedarlah! Agustus 2010 "Saksi-Saksi Yehuwa Siapakah Mereka?" - wikipedia
"Iya bang,,,mereka juga datang ke rumah",,,jelas itu,,jika judulnya "sadarlah",,,itu sekte saksi jahoba(saksi jehuwa),,,ke komplek kami suka datangin rumah ke rumah,,jujur bang,,saya tolak tuh,,karna tidak se sekte dgn saya,,sy Khatolik,,memang biasanya mereka tidak akan langsung ngaku klau sekte itu,,hanya orang" yg jelilah yg bisa membedakan,,,dogma nya beda dgn Kristen dan Khatolik,,,", lanjut Lisbeth.
Patris Ginting menanggai video, "Yg beginilah yg sering bikin masalah, kalau mau menjal janganlah menjal ikan yg sudah di tanggok orang lain, silahkan cari ikn di lautan yg luas." dan dikomentari Lisbeth, "Itulah ito ku,,yg jadi masalah,,ini sekte saksi jahowa,,,".
Tentang Saksi-Saksi Yehuwa
Saksi-Saksi Yehuwa adalah suatu denominasi Kristen, milenarian, restorasionis yang dahulu bernama Siswa-Siswa Alkitab hingga pada tahun 1931. Agama ini diorganisasi secara internasional, lebih dikenal di dunia Barat sebagai Jehovah's Witnesses atau Jehovas Zeugen, yang mencoba mewujudkan pemulihan dari gerakan Kekristenan abad pertama yang dilakukan oleh para pengikut Yesus Kristus. Saksi-Saksi Yehuwa sendiri bukanlah suatu sekte, mereka tidak pernah memisahkan diri dari gereja atau kelompok besar manapun. Wewenang tertinggi kehidupan mereka berdasarkan hukum-hukum dan prinsip-prinsip dari Kitab Suci atau Alkitab. Mereka menolak doktrin Tri Tunggal karena tidak berdasarkan Firman Allah, Alkitab.
Kantor Pusat
Kantor Pusat mereka berada di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Mereka memiliki tiga dari tujuh Badan Hukum di Amerika Serikat untuk mempermudah pekerjaan mencetak dan mendistribusikan lektur-lektur mereka, yaitu Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania (didirikan pada tahun 1884), Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc. (tahun 1956), dan International Bible Students Association (tahun 1914). Semua pengaturan diarahkan oleh kelompok penatua yang dikenal dengan nama Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa. Selain itu mereka memiliki puluhan Badan Hukum yang membantu mereka dalam melakukan pekerjaan penginjilan, pencetakan buku-buku, pengiriman buku-buku ke negeri-ngeri yang membutuhkan, membela hak mereka secara hukum untuk dapat beribadat secara bebas, dan menjaga hubungan baik dengan pemerintah di mana mereka tinggal.
Saksi-Saksi Yehuwa di Indonesia
Dahulu, pengajaran Saksi-Saksi Yehuwa di Indonesia secara resmi dilarang melalui Surat Keputusan Jaksa Agung Nomor 129 Tahun 1976, lewat SK itu, Jaksa Agung telah melarang kegiatan Saksi Yehuwa atau Siswa Alkitab di seluruh wilayah Indonesia. Sebab, Saksi Yehuwa memuat hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku, seperti menolak salut bendera dan menolak ikut berpolitik. Pada Februari 1994 ada upaya untuk mencabut SK ini dengan berlandaskan Pasal 29 UUD 1945, Tap MPR Nomor XVII/1998 tentang HAM, dan Instruksi Presiden No. 26 Tahun 1998. Pada 1 Juni 2001 SK ini kemudian dicabut. Walaupun begitu, sebenarnya sejak tanggal 19 Juli 1996, Saksi-Saksi Yehuwa telah membuka kantor cabang Indonesia berupa gedung yang dipergunakan sebagai tempat pertemuan dan pusat kegiatan.(VT/wikipedia)
0 comments:
Post a Comment