Thursday, December 21, 2017

Menlu UEA Hina Gubernur Madinah dari Turki Era Dinasti Utsmani sebagai Pencuri dan Penculik

Abdullah bin Zayed memicu ketegangan Turki-Arab [File: Ueslei Marcelino / Reuters]
Turki memanggil seorang diplomat Uni Emirat Arab mengenai sebuah postingan di media sosial baru-baru ini yang menghina gubernur era Dinasti Utsmaniyah, yang dishare menteri luar negeri UEA.

Duta besar UEA Hawla Ali al-Shamsi dipanggil ke kementerian luar negeri Turki, kata sebuah sumber dari kementerian tersebut mengatakan kepada kantor berita Anadolu tanpa mau disebut identitasnya.

Diplomat tersebut diberitahu tentang reaksi Turki atas posting yang retweet oleh Menteri Luar Negeri Abdullah bin Zayed Al Nahyan. Tweet ini ditujukan pada Fahreddin Pasha, gubernur Ottoman Madinah, sekarang di Arab Saudi, dari tahun 1916-1919.

Tweet itu memberi kesan bahwa Gubernur Ottoman (pada zaman itu) telah melakukan pelanggaran, penculikan dan pencurian pada masa itu terhadap penduduk lokal madinah.

Abdullah bin Zayed al Nahyan, the UAE Foreign Minister accused the Ottoman Empire of abusing, robbing and kidnapping Muslims in the city of Medina. This was President Erdogan’s response.

Berikut respons Erdogan

Kota Madinah, di mana ada makam Nabi Muhammad dan disucikan oleh umat Islam, diperintah oleh orang-orang Turki Utsmani sampai mereka dikalahkan oleh sekutu Inggris dan Arab mereka dalam Perang Dunia I.

Di postingan tersebut, orang-orang Turki zaman Dinasti Utsmaniyah dituduh mencuri "sebagian besar manuskrip perpustakaan Mahmudiyah di kota" dan mengirim mereka ke Turki.

"Ini adalah nenek moyang Erdogan dan sejarah mereka dengan Muslim Arab," kata tweet tersebut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Rabu mengatakan: "Bukan suatu kebetulan bahwa mereka yang bangga dengan perusahaan tiran - pada saat Muslim berada dalam serangan kekerasan - akan menargetkan Fahreddin Pasha."

Erdogan mengatakan "beberapa pemimpin Arab" sengaja menentang negerinya untuk "menutupi ketidaktahuan dan ketidakmampuan mereka".

Presiden Turki menekankan otoritas Ottoman "melindungi peninggalan suci Nabi Muhammad" dari invasi Inggris ke Hejaz, Arab Saudi barat sekarang.(Aljazeera/VT)


0 comments:

Post a Comment