Wednesday, December 13, 2017

BIKINI, Sisi Kelam Uji Coba Nuklir Amerika Terhadap Manusia

Pada tahun 1946 AS melakukan ujicoba nuklir di Bikini Atoll. Bikini adalah nama sebuah pulau  di Kepulauan Marshal. Saat itu 87 kapal perang bersiaga 3 mil dari Bikini untuk bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dampak kehancuran dari bom atom ke lima. Demikian narator memulai. Dan tidak semua penduduk pulau itu diberitahu...

Bikini Atoll saat test nuklir. gambar setelah direpro dari BW ke Color (1946)
Mampir di beranda Al-jazeera kami menemukan video menarik tentang kisah bikini. Video berdurasi 2 menit 27 detik itu menayangkan sisi kelam kata 'Bikini'.

"Dari kata apakah bikini itu? Nama untuk merayakan ledakan nuklir?" Al-jazeera memulai subtitle dan narasi videonya. 

Pada tahun 1946 AS melakukan ujicoba nuklir di Bikini Atoll. Bikini adalah nama sebuah pulau  di Kepulauan Marshal. Saat itu 87 kapal perang bersiaga 3 mil dari Bikini untuk bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dampak kehancuran dari bom atom ke lima. Demikian narator memulai. Dan tidak semua penduduk pulau itu diberitahu...


"Kami sedang tidur ketika kami mendengar suara yang sangat dahsyat, kami keluar untuk melihat apa yang terjadi, dan kami tenggelam", ungkap nenek bernama Nerje Joseph.

"Kami sangat ketakutan, " kata Lemoyo Abon, "Kami pikir, mungkin ini adalah peperangan yang lain atau kehancuran semesta", lanjutnya.

Selama beberapa tahun, AS melakukan ujicoba nuklir, senjata yang sangat mematikan di dunia, di Kepulauan Marshall Pasific. Penduduk Marshall menjadi subjek dalam studi dampak radiasi.

"Laboratorium AEC Argonne di Chicago minggu lalu kedatangan tujuh pria penduduk aseli kepulauan Marshall" narator melanjutkan.
Mereka adalah:
Jhon,seorang mayor di Rongelap, yang jaraknya 100 mil dari bikini.
Lebon dari Utirik, dia dan sisanya terkena iritasi dampak ujicoba bom hidrogen tahun 1954.

Kepulauan Marshal menjadi bagian dari "Trust Territory" AS setelah Perang Dunia ke II.

"Apa yang AS lakukan bukanlah sebuah ketidaksengajaan, mereka datang dan menghancurkan pulau kami, mereka datang untuk ujicoba  efek dari program nuklir, kepada kami." kata Nerje Joseph.

Selama beberapa dekade, penduduk dan lingkungannya telah terkena radiasi berbahaya. Banyak yang terkena penyakit mematikan. Dan tempat seperti bikini tidak cocok untuk tempat hidup manusia.(VT/Al-zajeera)


0 comments:

Post a Comment