Saya khawatir ada apa-apa dijalan dan saya coba mencarinya. Saya telpon tak ada jawaban, saya sms juga tak dibalas.
Suatu waktu, saya beranikan diri keluar mencari suami yang tak pulang.
Saya menelpon teman-temannya. Mereka bilang suami saya sudah pulang. Benar saja, akhirnya saya menemukan dia sedang menemani adik tirinya yang kebetulan berada di luar rumah.
Suami beralasan handphonenya habis batre dan ia terpaksa menemani adik tirinya karena itu merupakan acara pesta usai wisuda.
Saya percaya dan kehidupan kami berjalan normal kembali.
Tapi suatu waktu, pukul 4 dini hari saya terbangun dan saya lihat suami tak ada ditempat tidur.
Pikir saya ia pasti tidur di sofa.
Kebetulan anak saya terbangun dan saya gendong ia keluar untuk melihat suami.
Tapi tak disangka di sofa tak ada suami, saya lihat garasi ada mobilnya terparkir.
Saya coba menelpon handphonenya dan ada suara sayup-sayup terdengar dari dalam kamar.
Dan kamar itu adalah kamar adik tiri suami saya.
Mau pecah kepala saya.
Saya kembali keluar dan kebetulan ibu mertua saya bangun dan mencoba membantu.
Saya masuk rumah itu dan melihat sepatu dia dan kamar dalam keadaan terkunci
Setelah diketuk pintu kamar tapi tak ada yang menjawab tapi ada suara kipas angin.
Tak lama kemudian terdengar ada orang terjun dari balkon, tapi pintu kamar masih tertutup.
Ibu mertua datang dan kami sama-sama menendang pintu kamar tersebut.
Saya sangat terkejut sebab adik tiri suami saya berada dalam kamar itu.
Waktu menendang pintu kamar, ibu mertua memanggil nama anak tirinya sebab dia sendiri curiga putranya ada hubungan dengan putri suaminya itu.
<<==BACA SEBELUMNYA
<<==BACA SEBELUMNYA
0 comments:
Post a Comment